Apa tidak pernah dipikirkannya perasaanku, mauku. Kalau dulu alasannya demi aku, sekarang?
Aku iri, ya. Aku kecewa. Aku marah. Apa ini adil, apa ini menyenangkan, apa ini yg terbaik?
Jawab aku, tolong. Apa menurutnya mudah selalu bersabar melihat mereka yg berbahagia. Aku iri, aku menangis.
Aku masih ingat ucapannya bertahun-tahun yg lalu, aku masih kecil. Ia memberi harapan, mewujudkan impianku. Aku mengiyakan, apa yg ku pikirkan. Aku hanya ingin sejajar, sama.
Kini semuanya menguap. Aku tidak memikirkan akibat persetujuanku. Lagipula pemahaman belum ku punya saat itu.
Sekarang semua berbeda. Aku tidak meragukan hanya berusaha realistis. Maka katakan ada di urutan ke berapa aku sekarang, atau jangan-jangan aku juga sudah terdepak dari dunianya.
Perlahan ia mengabaikan, memudar, menjauh.
Maaf bila aku bosan bersabar, bosan memahami, bosan menerima.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar